Kabid Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Tata Ruang Pemkab Brebes Sumarto mengatakan, dari 12 unit kendaraan truk sampah atau kontainer, yang kini kondisinya baik dan beroperasi hanya 1 unit.
Sementara, 1 unit sedang dalam perbaikan dan 10 unit lainya rusak. "Dari 10 unit truk sampah yang rusak, sekarang sedang kami upayakan 4 unit untuk diperbaiki," katanya, Jumat (24/9).
Menurut dia, banyaknya kendaraan yang rusak itu membuat pihaknya kuwalahan dalam mengatasi pengelolaan sampah. Kondisi tersebut sangat dirasakan pada Lebaran lalu. Saat itu volume produksi sampah masyarakat meningkat cukup tajam, sehingga penanganan sampah terpaksa dilakukan secara manual.
Hal itu menyebabkan proses pengangkutan ke TPA membutuhkan waktu lama. Apalagi, jumlah tenaga pengangkut juga terbatas. "Biasanya sampah bisa sekali angkut. Tapi, kini harus tiga kali angkut menuju TPA. Sedangkan jumlah petugas pengangkut untuk truk sebanyak 45 orang," terangnya.
Dia mengungkapkan, saat Lebaran produksi sampah di wilayahnya meningkat rata-rata 10-15 persen, dan berlangsung dari H-7 hingga H+7 Lebaran. Itu terjadi karena aktivitas warga meningkat. Apalagi, banyak pemudik yang pulang kampung. Kondisi demikian semakin membuat petugas kuwalahan.
Di wilayah Brebes misalnya, produksi sampah saat kondisi normal hanya 240 meter kubik/hari, tetapi saat Lebaran naik menjadi 270 meter kubik/ hari. "Di wilayah selatan, yang biasanya rata-rata hanya 16 meter kubik/hari, produksinya naik menjadi 20 meter kubik/hari. Sehingga, kami harus mengakut dua kali," ujarnya.